:Pemimpin Islam Paling Berpengaruh di Dunia::_
Islam adalah salah satu agama dengan jumlah pemeluk yang cukup banyak di seluruh dunia. Saat ini terdapat sekitar 1,6 miliar pemeluk agama Islam di dunia atau sekitar 23% dari total populasi penduduk dunia. Mereka tersebar di hampir seluruh negara di dunia. Ada beberapa orang pemimpin Islam yang paling berpengaruh di dunia antara lain sebagai berikut.
1. Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud.
Raja Abdullah lahir pada tanggal 1 Agustus 1924. Raja Abdullah adalah Raja Arab Saudi yang keenam dan merupakan salah satu pemimpin Islam paling berpengaruh di dunia. Awalnya Abdullah adalah seorang pangeran, ia sudah tampil sebagai penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi dan dipastikan akan menjadi Raja Arab Saudi sejak Raja Fahd (raja terdahulu) mengalami penurunan kesehatan akibat terserang penyakit stroke.
[abdullah aziz] Perjalanan karier Raja Abdullah dimulai pada 29 Maret 1975, ia ditunjuk sebagai Deputi Kedua Dewan Kabinet Arab Saudi. Kemudian ia ditunjuk oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz sebagai putra mahkota pada 13 Juni 1982. Pada hari itu juga, Pangeran Abdullah dipromosikan sebagai Deputi Utama Dewan Kabinet Arab Saudi.
Pada tahun 1996 ia diangkat sebagai bupati de facto regent. Abdullah sangat peduli pada upaya pelestarian budaya dan khazanah yang melibatkan para ulama dari dunia Arab dan negara-negara Islam di seluruh dunia.
Di bawah pemerintahan Raja Abdullah, dunia pendidikan di Arab Saudi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pemerintah Arab Saudi menggratiskan seluruh biaya pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah Arab Saudi juga memberikan beasiswa dan tunjangan khusus bagi para pelajar.
Di bawah kepemimpinan Raja Abdullah, pemerintah Arab Saudi juga melakukan perubahan besar pada sistem haji, salah satunya dengan melakukan renovasi pada Masjidil Haram.
Perannya sebagai Raja Arab Saudi dan 'Tuan Rumah' di dua kota dan dua masjid suci di Makkah dan Madinah membuatnya mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan Islam di seluruh dunia. Setiap tahun sekitar 4 juta pemeluk agama Islam di seluruh dunia datang berhaji dan berziarah ke sana.
Pada April 2001, Abdullah (yang saat itu masih bergelar pangeran) menyelenggarakan sebuah seminar tentang sejarah hubungan Arab Saudi dan Palestina. Seminar itu mengundang tokoh-tokoh besar di kawasan Arab. Dalam seminar itu dibahas isu mengenai dukungan Arab Saudi terhadap perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kedaulatannya dan melawan serangan zionisme Israel.
Abdullah juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dan Komandan Garda Nasional Saudi. Ia menjabat sebagai Komandan Garda Nasional Saudi pada tahun 1963.
Selanjutnya ia diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri pada Juni 1982. Raja AbdulIah resmi diangkat menjadi Raja Arab Saudi pada 3 Agustus 2005 setelah Raja Fahd (Raja terdahulu) meninggal dunia akibat stroke.
Arab Saudi adalah salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Hal ini juga menjadikan posisinya sangat penting dan berpengaruh dalam industri minyak global dan bahkan perekonomian dunia.
Pada April 2012, Raja Abdullah memperoleh medali emas dari pihak UNESCO yang dikalungkan langsung oleh direktur UNESCO, Irina Bokova dalam kunjungannya ke istana Raja di Riyadh.
Penghargaan ini dianugerahkan kepada Raja Abdullah atas perannya dalam mendukung budaya dialog dan perdamaian di dunia, yang juga dinilai membantu peran lembaga PBB yang mengurusi bidang budaya dan pengetahuan ini.
2. Raja Mohammed VI (Raja Maroko).
[mohammed VI] Raja Muhammed VI lahir di Rabat, Maroko pada 21 Agustus 1963 sebagai anak kedua pasangan Raja Hassan II dan Lalla Latifa Hammou dari sebuah keluarga Berber yang penting.
Sebelum menjadi seorang raja, ia menyandang gelar Pangeran Mahkota. Ia resmi diangkat menjadi raja pada 23 Juli 1999 setelah sang ayah wafat. Raja muda ini dikenal sebagai generasi modern yang memimpin kerajaan konstitusional. Raja Muhammed VI mencetuskan kantor perdana menteri Moroko.
Selang beberapa waktu setelah naik tahta, Raja Muhammed VI mengeluarkan kebijakan untuk menghapuskan dan menangani korupsi serta menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan penegakkan hak asasi manusia. Raja Muhammed VI mendapat banyak tentangan dari gerakan Islam konservatif. Sikapnya yang mendukung pluralisme politik menyebabkan kemarahan beberapa kaum fundamentalis.
Raja Muhammed VI mendapat pengakuan dan pujian dari dunia karena kebijakan domestiknya dalam melakukan reformasi dan upaya modernisasi Maroko. Sikapnya dalam memerangi aksi terorisme juga menjadi nilai tambah untuk Raja Mohammed VI hingga ia dinobatkan sebagai salah satu dari 5 pemimpin Islam paling berpengaruh di dunia.
3. Recep Tayyip Erdogan (Perdana Menteri Republik Turki).
[recep tayyip erdogan] Erdogan lahir pada tanggal 26 Febuari 1954. Ia menjabat sebagai perdana menteri Turki sejak 14 Maret 2003. Ia merupakan salah satu sosok paling berpengaruh di Turki.
Saat ini Turk menganut sistem multipartai, namun ia berhasil memperoleh 50 % suara rakyat Turki, sehingga ia dinilai sebagai perdana menteri yang paling sukses mendapatkan simpati rakyatnya.
Jabatannya sebagai perdana Menteri dari salah satu negara yang mayoritas beragama Islam menjadikan posisi dan pengaruhnya menjadi sangat penting dan besar di dunia, khususnya di dunia Islam dan relasinya dengan negara Barat. Di bawah kepemimpinan Erdogan, Turki menjadi salah satu negara yang mapan dan kuat secara ekonomi di dunia.
Turki juga merupakan negara yang memiliki peranan penting dalam konstelasi politik global. Meski Turki merupakan satu dari beberapa negara Timur Tengah yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, Erdogan menyatakan bahwa ia akan melawan Israel jika di kemudian hari Israel menyerang Libanon dan Gaza. Berkat peranannya, ia pun dinobatkan menjadi salah satu dari 5 pemimpin Islam paling berpengaruh di dunia.
4. Raja Abdullah II Bin Al Hussein (Raja Kerajaan Yordania).
[abdullah II] Abdullah II lahir 30 Januari 1962 di Aman, Yordania. Posisinya sebagai raja Yordania sangat penting dan berpengaruh, baik dalam internal Yordania maupun internasional. Raja Abdullah II dianggap berperan dan berjasa besar dalam memperjuangkan kebebasan pers dan kebijakan diplomasi internasional.
Selama masa pemerintahannya, ia berhasil mengembangkan ekonomi pasar bebas, seni dan budaya, serta mengatasi masalah tunawisma dan kemiskinan di Yordania. Berkat prestasinya, ia dinobatkan mendampingi 4 Muslim lain sebagai pemimpin paling berpengaruh di dunia.
Raja Abdullah II resmi menjabat sebagai raja Yordania pada 7 Februari 1999, saat ayahandanya, Raja Hussein bin Talal wafat. Raja Abdullah II melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan ayahnya, Raja Hussein untuk melakukan institusionalisasi demokrasi dan pluralisme politik di Yordania. Ia menciptakan keadilan dan perdamaian menyeluruh dalam iklim keterbukaan dan toleransi di Yordania.
6. Ayatullah Sayyid Ali Khamenei (Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran).
[ayatullah sayyid] Ayatullah Sayyid Ali Khamenei lahir 17 Juli 1939. Dia merupakan salah satu pemimpin Islam paling berpengaruh yang diakui dunia. Pada tahun 2010, Majalah Forbes memilihnya dalam daftar 'Orang Paling Berpengaruh di Dunia.
Ia merupakan pengganti Imam Khomaeni (penggagas Revolusi Islam Iran 1979 dan pendiri Republik Islam Iran) sebagai Pemimpin Spiritual di Iran.
Posisi Khamenei sebagai pimpinan tertinggi Iran menjadi sangat penting dan berpengaruh seiring dengan terus menguatkan daya tawar politik Iran dalam percaturan politik global.
Khamenei adalah tokoh Iran yang menyerukan hak asasi manusia sebagai suatu prinsip fundamental yang mendasari ajaran Islam. Ia mengungkapkan bahwa Hak Asasi Manusia dalam Islam meliputi hak untuk hidup, untuk bebas, dan kesetaraan memperoleh keadilan dan kesejahteraan.
Khamenei konsisten dengan sikapnya dalam menentang Amerika Serikat dan dunia barat pada umumnya. Hal ini diungkapkan dalam pidato-pidatonya.
Setelah serangan teroris 11 September 2001 yang terjadi di WTC Amerika Serikat, Khamenei menyerukan kecaman terhadap kegiatan teroris di seluruh dunia. Namun, ia tetap menentang keras intervensi militer Amerika Serikat di Afghanistan.
Khamenei tetap menunjukkan perlawanannya terhadap negara Israel dan Zionisme. Ia menolak keberadaan negara Israel di dunia. Ia juga menentang campur tangan pihak barat dalam konflik Israel-Palestina dan berharap agar pengungsi Palestina dapat segera kembali ke tanah airnya.
0 komentar:
Posting Komentar